Latest News

Polemik Pembatalan Penerbangan Biaya Murah

Sudah bukan diam-diam lagi bahwa kebanyakan calon penumpang yang hendak bepergian mencari paket penerbangan biaya murah demikian pula dengan biro-biro perjalanan wisata yang memperlihatkan paket pwerjalanan wisata yang murah yang salah satunya ialah dengan memakai penerbangan biaya murah. Beberapa maskapai penerbangan menerapkan kebijakan penerbangan biaya murah menyerupai Air Asia, Lion Air dll guna menarik sebanyak mungkin penumpang untuk memakai jasanya.

 Sudah bukan diam-diam lagi bahwa kebanyakan calon penumpang yang hendak bepergian mencari p Polemik Penghapusan Penerbangan Biaya Murah

Namun rupanya tiket penerbangan murah tidak akan Anda nikmatii lagi mengingat pemerintah mengeluarkan hukum tarif batas atas dan batas bawah untuk harga tiket maskapai penerbangan yang berarti bahwa maskapai penerbangan tidak lagi dapat jor-joran memasang tarif murah. Ada beberapa faktor yang mengakibatkan pemerintah mmengeluarkan kebijakan tersebut yaitu salah satunya ialah dengan jatuhnya Pesawat Air Asia QZ 8501 pada bulan Desember 2014 . Kebijakan penerbangan biaya murah inilah yang dijadikan salah satu alasan terjadinya kecelakaan yang banyak menelan korban tersebut, dimana dengan penerbangan biaya murah, maskapai penerbangan di anggap tidak lagi memperhatikan faktor keamanan penerbangan yang ada pada benak mereka ialah menjadi pemenang dalam perang tarif antar maskapai untuk menarik penumpang sebanyak-banyaknya.

Yang jadi pertanyaan bagi kita adalah, Apakah kebijakan penerbangan biaya murah ini dapat menjadi penyebab utama dari sebuah kecelakaan penerbangan ? jawabnya mungkin iya tetapi mungkin tidak, tergantung dari analisa Anda. Sebagai citra mengenai penerbangan biaya murah ini, berikut beberapa kebijakan menekan biaya penerbangan yang dilakukan oleh maskapai penerbangan menyerupai ditulis di wikipedia.org:

  1. Memberi setengah harga tiket searah daripada ulang-alik (kadang-kadang harga naik seiring pesawat mengisi materi bakar, sehingga menuntut reservasi awal) 
  2. Kursi yang tidak ditentukan (membolehkan penumpang memasuki pesawat lebih awal dan cepat) 
  3. Terbang murah, bandar udara kedua yang kurang padat dan terbang awal di pagi atau sore hari untuk menghindari penundaan kemudian lintas udara dan pajak pendaratan lebih rendah 
  4. Rentang waktu terbang ulang alik yang cepat (membolehkan penggunaan pesawat secara maksimum) 
  5. Rute yang dipermudah, menekankan perpindahan titik-ke-titik daripada pindah pesawat di hub maskapai (membolehkan penggunaan pesawat dan pengurangan persoalan mengenai penumpang atau barang bawaan yang tertunda dan tertinggal penerbangan selanjutnya) 
  6. Mengutamakan penjualan tiket secara Online, khususnya melalui Internet (menghindari pajak dan komisi terhadap biro perjalanan dan sistem reservasi komputer) 
  7. Membolehkan penggunaan dan pengambilan melalui tiket elektronik atau perjalanan tanpa tiket 
  8. Karyawan dengan banyak sekali pekerjaan, menyerupai pramugari yang juga membersihkan pesawat atau bekerja sebagai petugas gerbang (membatasi honor perorangan) 
  9. Makanan dalam penerbangan "gratis" dan layanan "cuma-cuma" dihapus, dan digantikan dengan pilihan masakan dan minuman yang dibayar (menghasilkan sumber laba komplemen bagi maskapai) 
  10. Menghindari untuk menangani penumpang layanan khusus, misalnya dengan menaruh batas usia yang tinggi pada Unaccompanied Minors (UM) daripada maskapai layanan penuh 
  11. Program ekonomis materi bakar yang agresif 
  12. "Menghapus/menghilangkan" biaya komplemen (seperti pajak bandara, dan pajak lainnya sebagai biaya yang dipisah daripada sebagai kepingan dari harga yang diiklankan) untuk menciptakan "harga headline" terlihat rendah
Dari apa yang saya sampaikan diatas semuanya tampaknya tidak ada yang bersinggungan pribadi dengan teknis atau piranti keselamatan penerbangan, namun demikian yang menjadi point penting dalam hal ini ialah bagaimana menerapkan tarif murah namun tidak mengurangi aspek kemanan dan kenyamanan penerbangan.






0 Response to "Polemik Pembatalan Penerbangan Biaya Murah"